Masyarakat Sebagai Sebuah Sistem
“MASYARAKAT
SEBAGAI SEBUAH SISTEM”
Disusun
Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Sistem Sosial Indonesia
Dosen
pengampu: Ibu Puji Lestari
Disusun
Oleh:
Retno
Wahyuningsih 12413241026
Danu
Arif Pramurti 12413241023
Ninda
Lestari 12413241001
Pria
Purnama Aji 12413241019
PENDIDIKAN SOSIOLOGI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2012
BAB
I
PENDAHULUAN
A. LATAR
BELAKANG
Sejak kecil kita telah hidup di dalam keluarga,mengadakan hubungan dengan
orang tua,saudara,ataupun pembantu rumah tangga bila ada. Selanjutnya kita
melanjutkan hubungan dengan tetangga terdekat kita,teman,dan seterusnya. Setiap
harinya kita tentu melakukan hubungan dan kerjasama dengan orang lain,secara
individu maupun secara kelembagaan. Manusia tidak dapat dilepaskan dari
kehidupan sosialnya dimana mereka harus bergaul dengan sesamanya salah satunya
adalah untuk memenuhi kebutuhan manusia. Dalam tindakan social akan terjadi
hubungan timbale balik antar pihak-pihak yang terlibat dalam prosesnya. Manusia
melakukan hubungan sejak manusia hadir di muka bumi ini walaupun dalam skop
yang kecil. Ini dibuktikan dengan adanya naluri manusia untuk selalu hidup
bersama orang lain dan ingin bersatu dengan lingkungan sosialnya.
BAB II
PEMBAHASAN
Pengertian Masyarakat .
a. Emile Durkheim
Masyarakat
adalah suatu kenyataan objektif individu individu yang merupakan
anggota-anggotanya.
b. Karl Marx
Masyarakat
adalah suatu struktur yang menderita ketegangan organisasi ataupun perkembangan
karena adanya pertentangan antara kelompok-kelompok yang terpecah-pecah secara
ekonomis.
c. Max Weber
Masyarakat
adalah suatu struktur atau aksi yang pada pokoknya ditentukan oleh harapan dan
nilai-nilai yang dominan pada warganya.
d. Koentjaraningrat
Masyarakat
adalah kesatuan hidup dari makhluk-makhluk manusia yang terikat oleh suatu
sistem adat istiadat tertentu.
e. Mayor Polak
Masyarakat
adalah wadah segenap antarhubungan sosial yang terdiri dari banyak sekali kolektivitas
serta kelompok, dan tiap-tiap kelompok terdiri lagi atas kelompok-kelompok yang
lebih kecil (subkelompok).
f. Roucek dan Warren
Masyarakat
adalah sekelompok manusia yang memiliki rasa dan kesadaran bersama, di mana
mereka berdiam (bertempat tinggal) dalam daerah yang sama yang sebagian besar
atau seluruh warganya memperlihatkan adanya adat istiadat serta aktivitas yang
sama pula.
g. Paul B. Horton
Masyarakat
adalah sekumpulan manusia yang secara relatif mandiri, yang hidup bersama-sama
cukup lama, yang mendiami suatu wilayah tertentu, memiliki kebudayaan yang sama
dan melakukan sebagian besar kegiatan dalam kelompok itu. Pada bagian lain
Horton mengemukakan bahwa masyarakat adalah suatu organisasi manusia yang
saling berhubungan satu dengan yang lainnya.
Dari
beberapa pengertian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa masyarakat dapat
dibedakan dalam pengertian natural dan kultural.
a.
Masyarakat dalam pengertian natural adalah community yang ditandai oleh
adanya persamaan tempat tinggal ( the same geographic area ). Misalnya
masyarakat Sunda, masyarakat
Jawa,
masyarakat Batak, dan sebagainya.
b.
Masyarakat dalam pengertian kultural adalah society yang keberadaannya
tidak terikat oleh the same geographic area, melainkan hasil dinamika
kebudayaan peradaban manusia. Misalnya masyarakat pelajar, masyarakat petani,
dan sebagainya.
Soerjono Soekanto mengemukakan bahwa ciri-ciri suatu masyarakat pada umumnya
adalah sebagai berikut.
a.
Manusia yang hidup bersama, sekurang-kurangnya terdiri atas dua orang.
b.
Bercampur atau bergaul dalam waktu yang cukup lama. Berkumpulnya manusia akan
menimbulkan manusia manusia baru. Sebagai akibat hidup bersama itu, timbul
sistem komunikasi dan peraturan-peraturan yang mengatur hubungan antarmanusia.
c.
Sadar bahwa mereka merupakan satu-kesatuan.
d.
Merupakan suatu sistem hidup bersama. Sistem kehidupan bersama menimbulkan
kebudayaan karena mereka merasa dirinya terikat satu dengan lainnya.
2. Masyarakat sebagai Suatu Sistem
Sebagai
suatu sistem, individu-individu yang terdapat di dalam masyarakat saling
berhubungan atau berinteraksi satu sama lain, misalnya dengan melakukan kerja
sama guna memenuhi kebutuhan hidup masing-masing.
a. Sistem Sosial
Sistem
adalah bagian-bagian yang saling berhubungan antara satu dengan yang lainnya,
sehingga dapat berfungsi melakukan suatu kerja untuk tujuan tertentu. Sistem
sosial itu sendiri adalah suatu sistem yang terdiri dari elemenelemen sosial.
Elemen tersebut terdiri atas tindakan-tindakan sosial yang dilakukan
individu-individu yang berinteraksi satu dengan yang lainnya. Dalam sistem
sosial terdapat individu-individu yang berinteraksi dan bersosialisasi sehingga
tercipta hubungan-hubungan sosial. Keseluruhan hubungan sosial tersebut
membentuk struktur sosial dalam kelompok maupun masyarakat yang akhirnya akan
menentukan corak masyarakat tersebut.
b. Struktur Sosial
Struktur
sosial mencakup susunan status dan peran yang terdapat di dalam satuan sosial,
ditambah nilai-nilai dan norma-norma yang mengatur interaksi antarstatus dan antarperan
sosial. Di dalam struktur sosial terdapat unsurunsur sosial yang pokok, seperti
kaidah-kaidah sosial, lembaga-lembaga sosial, kelompok-kelompok sosial, dan
lapisan-lapisan sosial. Bagaimana sebetulnya unsur-unsur sosial itu terbentuk,
berkembang, dan dipelajari oleh individu dalam masyarakat? Melalui
proses-proses sosial semua itu dapat dilakukan. Proses sosial itu sendiri
merupakan hubungan timbal balik antara bidang-bidang kehidupan dalam masyarakat
dengan memahami dan mematuhi norma-norma yang berlaku.
c. Masyarakat sebagai Suatu Sistem
Apabila
kita mengikuti pengertian masyarakat baik secara natural maupun kultural, maka
akan tampak bahwa keberadaan kedua masyarakat itu merupakan satu-kesatuan.
Dengan demikian, kita akan tahu bahwa unsur-unsur yang ada di dalam masyarakat
yang masing-masing saling bergantung merupakan satu-kesatuan fungsi. Adanya
mekanisme yang saling bergantung, saling fungsional, saling mendukung antara
berbagai unsur dan tidak bisa dipisahkan satu sama lain itulah yang kita sebut
sebagai sistem.
Masyarakat
sebagai suatu sistem selalu mengalami dinamika yang mengikuti hukum sebab
akibat (kausal). Apabila ada perubahan pada salah satu unsur atau aspek, maka
unsur yang lain akan menerima konsekuensi atau akibatnya, baik yang positif
maupun yang negatif. Oleh karena itu, sosiologi melihat masyarakat atau
perubahan masyarakat selalu dalam kerangka sistemik, artinya perubahan yang
terjadi di salah satu aspek akan memengaruhi faktor-faktor lain secara menyeluruh
dan berjenjang.
Menurut
Charles P. Loomis, masyarakat sebagai suatu sistem sosial harus terdiri
atas sembilan unsur berikut ini.
1) Kepercayaan dan Pengetahuan
Unsur
ini merupakan unsur yang paling penting dalam sistem sosial, karena perilaku
anggota dalam masyarakat sangat dipengaruhi oleh apa yang mereka yakini dan apa
yang mereka ketahui tentang kebenaran, sistem religi, dan cara-cara penyembahan
kepada sang pencipta alam semesta.
2) Perasaan
Unsur
ini merupakan keadaan jiwa manusia yang berkenaan dengan situasi alam
sekitarnya, termasuk di dalamnya sesama manusia. Perasaan terbentuk melalui
hubungan yang menghasilkan situasi kejiwaan tertentu yang sampai pada tingkat
tertentu harus dikuasai agar tidak terjadi ketegangan jiwa yang berlebihan.
3) Tujuan
Manusia
sebagai makhluk sosial dalam setiap tindakannya mempunyai tujuan-tujuan yang
hendak dicapai. Tujuan adalah hasil akhir atas suatu tindakan dan perilaku
seseorang yang harus dicapai, baik melalui perubahan maupun dengan cara
mempertahankan keadaan yang sudah ada.
4) Kedudukan (Status) dan Peran ( Role )
Kedudukan
(status) adalah posisi seseorang secara umum dalam masyarakatnya sehubungan
dengan orang lain, dalam arti lingkungan pergaulan, prestasi, hak, serta
kewajibannya. Kedudukan menentukan peran atau apa yang harus diperbuatnya bagi
masyarakat sesuai dengan status yang dimilikinya. Jadi peran ( role )
merupakan pelaksanaan hak dan kewajiban seseorang sehubungan dengan status yang
melekat padanya. Contohnya seorang guru (status) mempunyai peranan untuk
membimbing, mengarahkan, dan memberikan atau menyampaikan materi pelajaran
kepada siswa-siswanya.
5) Kaidah atau Norma
Norma
adalah pedoman tentang perilaku yang diharapkan atau pantas menurut kelompok
atau masyarakat atau biasa disebut dengan peraturan sosial. Norma sosial
merupakan patokan-patokan tingkah laku yang diwajibkan atau dibenarkan dalam
situasi-situasi tertentu dan merupakan unsur paling penting untuk meramalkan
tindakan manusia dalam sistem sosial. Norma sosial dipelajari dan dikembangkan
melalui sosialisasi, sehingga menjadi pranata-pranata sosial yang menyusun
sistem itu sendiri.
6) Tingkat atau Pangkat
Pangkat
berkaitan dengan posisi atau kedudukan seseorang dalam masyarakat. Seseorang
dengan pangkat tertentu berarti mempunyai proporsi hak-hak dan
kewajiban-kewajiban tertentu pula. Pangkat diperoleh setelah melalui penilaian
terhadap perilaku seseorang yang menyangkut pendidikan, pengalaman, keahlian,
pengabdian, kesungguhan, dan ketulusan perbuatan yang dilakukannya.
7) Kekuasaan
Kekuasaan
adalah setiap kemampuan untuk memengaruhi pihak-pihak lain. Apabila seseorang
diakui oleh masyarakat sekitarnya, maka itulah yang disebut dengan kekuasaan.
8) Sanksi
Sanksi
adalah suatu bentuk imbalan atau balasan yang diberikan kepada seseorang atas
perilakunya. Sanksi dapat berupa hadiah dan dapat pula berupa hukuman (
punishment ). Sanksi diberikan atau ditetapkan oleh masyarakat untuk
menjaga tingkah laku anggotanya agar sesuai dengan norma-norma yang berlaku.
9) Fasilitas (Sarana)
Fasilitas
adalah semua bentuk cara, jalan, metode, dan benda-benda yang digunakan manusia
untuk menciptakan tujuan sistem sosial itu sendiri. Dengan demikian fasilitas
di sini sama dengan sumber daya material atau kebendaan maupun sumber daya
imaterial yang berupa ide atau gagasan.
10) Tekanan-Tegangan
Dalam
"sistem sosial" akan terdapat unsur-unsur
tekanan-ketegangan dan hal itu mengakibatkan perpecahan (disorganization).
Dengan kata lain, tidak ada satupun "sistem sosial"
yang secara seratus persen teratur atau terorganisasikan dengan sempurna.Di
dalam sistem sosial senantiasa terjadi ketegangan, sebab dalam kehidupan
masyarakat tidak ada satupun anggotanya yang mempunyai perasaan dan
interpretasisama terhadap kegiatan dan masalah yang sedang dihadapi bersama.
Itulah sebabnya,maka suatu ketegangan hubungan antar anggota kelompok
masyarakat pada bataswaktu tertentu dapat terjadi ketegangan erat kaitannya
dengan taraf kekangan yang diterima oleh seseorang individu dari individu lain
atau kelompok.Ketegangan ituterjadi oleh karena adanya konflik peranan sebagai
akibat dari proses sosial yang tidak merata.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
1. Masyarakat
adalah sekelompok orang yang membentuk sebuah sistem dimana sebagian besar
interaksi adalah antara individu-individu yang berada dalam kelompok tersebut, memiliki
suatu tatanan, dan anggotanya mempunyai perhatian dan kepentingan yang sama
dalam mencapai tujuan bersama.
2. Dengan kata lain dapat
diartikan bahwa suatu sistem sosial pada dasarnya tidak lain adalah suatu
sistem dari tindakan-tindakan. Ia terbentuk dari interaksi sosial yang terjadi
antar berbagai individu yang tumbuh dan berkembang tidak secara
kebetulan,melainkan tumbuh dan berkembang di atas standar penilaian umum yang disepaki
bersama oleh para anggota masyarakat yang paling penting antara berbagai
standar penilaian umum tersebut adalah apa yang kita kenal sebagai norma-norma
sosial.
3. Masyarakat sebagai suatu sistem, individu-individu yang terdapat di
dalam masyarakat saling berhubungan atau berinteraksi satu sama lain, misalnya
dengan melakukan kerja sama guna memenuhi kebutuhan hidup masing-masing.
Masyarakat sebagai suatu sistem selalu mengalami dinamika
yang mengikuti hukum sebab akibat (kausal). Apabila ada perubahan pada salah
satu unsur atau aspek, maka unsur yang lain akan menerima konsekuensi atau
akibatnya, baik yang positif maupun yang negatif.
DAFTAR PUSTAKA
1.
Budiarti,Atik
Catur. 2009. Sosiologi Konstektual Untuk
Sma Dan Ma Kelas X.Jakarta:Pusat Perbukuan Depdiknas 2009.
2.
Soelaeman,Munandar.2009.
Ilmu Sosial Dasar. Bandung: PT Refika
Aditama.
3.
Nasikun.2001.Sistem Sosial Indonesia.Jakarta:Rajawali
Press.
4.
Google
0 komentar:
Posting Komentar