Semua Orang Berhak Untuk Sukses


Namaku Retno Wahyuningsih,yang tepat 18 tahun yang lalu aku dilahirkan. 14 Mei 1994 itulah waktu yang ditetapkan Allah untuk aku melihat indahnya dunia ini. Kebumen itulah tempat yang Allah ijinkan aku untuk dilahirkan.
Alhamdulillah, sepatah kata yang amat sangat bermakna, satu kata yang menggambarkan rasa syukurku kepada Tuhanku, ALLAH SWT. Aku dilahirkan di dalam keluarga yang telah membawa aku hidup di agama Tuhanku, agama ALLAH SWT agama ISLAM. Allah memberiku kasih sayang lewat kasih sayang kedua orang tuaku. Kedua orang yang amat aku sayang,yang telah memberiku nama yang amat sangat indah. Retno Wahyuningsih,ya itulah nama yang penuh dengan arti dan harapan sekaligus do’a. Allah telah memberiku dua sosok manusia yang amat sangat menyayangiku dialah ayah dan ibuku.
Lewat mereka aku mengenal kasih sayang,lewat mereka aku mengenal kesabaran,lewat mereka aku mengenal keberanian,lewat mereka aku mengenal pengorbanan,walau belum sepenuhnya tahu,namun aku sadar kedua orang tuaku memang sangat luar biasa,lewat mereka aku bertanya apapun yang ingin aku tahu.  Awalnya aku tidak pernah mengerti apa itu islam, kenapa saya harus beragama islam ? tapi kini saya mulai mengerti islam sejak berusia 4 tahun.Saya ikut-ikutan mengerjakan sholat.Waktu itu saya sering sholat berjamaah di masjid,dalam hati bertanya,apa itu sholat ? kenapa harus sholat ?  Melihat ayah dan ibuku mengerjakan sesuatu,melakukan sehari 5 kali,aku umur 3 tahun kala itu. Setiap kali aku melihat mereka sedang melakukan kegiatan itu,aku selalu bertanya-tanya,apa yang mereka lakukan. Dan sampai disuatu waktu,aku di ajak ayah dan ibuku unyuk ikut melalukan kegiatan itu. Ya,ibu dan ayahku menjawab bahwa apa yang baru saja saya lakukan adalah sholat. Aku mencoba menelaah kata demi kata,kalimat demi kalimat apa yang dijelaskan ayah dan ibuku. Seperti anak kecil pada umumnya,aku tetap saja belum mengerti.
Masa kecilku adalah masa dimana aku mulai mengenal apa itu bahagia,tangis,dan tawa.Lagi-lagi Allah memberiku kebahagiaan,dimana aku mulai mengenal orang-orang disekitarku. Mulai aku bertanya,ingin tahu yang amat sangat besar,dan lagi-lagi Allah memberiku kebahagiaan,Alhamdulillah.
TK Aisiyah Bustanul Atfal,disitulah aku mulai sekolah. Bermain,bernyanyi,bersenang-senang layaknya anak kecil pada umumnya. 10 Malaikat Allah,lagu yang paling aku ingat sampai sekarang. Lagi-lagi Allah memberiku kebahagiaan,Allah memberiku dua orang ibu guru yang sangat sabar. Lewat mereka aku mengenal apa itu huruf dan angka. Diajarkan do’a-do’a sehari-hari.
Selulusnya aku dari TK Aisiyah Bustanul Athfal,lagi-lagi Allah memberiku kebahagiaan. Allah mengijinkanku untuk meneruskan sekolahku di SD N 1 Sidogede,desaku. Disekolah itulah aku diberi pelajaran pendidikan agama Islam. Dimana disitu aku dijelaskan secara detail apa itu Islam,bagaimana menjadi muslim yang baik,apa itu iman dan semua tentang Islam.Waktu itu sedikit demi sediikit aku tahu apa itu islam dan apa yang di katakana orangtuaku.Aku mulai mengikuti ngaji yang di adakan oleh remaja islam di desaku.Awalnya aku mengaji iqro’ 1.Tujuannya tidak begitu jelas,hanya ikut-ikutan teman saja bukan karena ingin mencari ilmu. Namun setelah aku duduk di kelas 4 sd,saya semakin mengerti bahwa kita semua yang ada di dunia ini milik Allah dan hanya kepada-Nya lah kita kembali.Itu menurut buku yang saya baca.
Namun,kebahagiaan tidak berhenti disitu saja,selulusnya aku dari SD,Allah mengijinkanku untuk melanjutkan jenjang pendidikanku ke SMP N 1 PREMBUN dimana disitulah aku mulai tahu lebih banyak tentang Islam dan saat aku menginjak kelas VII semester 2,alhamdulillah khotmil Qur’an.
Selulusnya aku dari SMP inilah kisah abu-abu puih ku di SMA N 1 PREMBUN. Orang bilang ini adalah masa yang paling indah,masa disaat kita beranjak menjadi seorang remaja yang ingin mencari jati dirinya,masa dimana kita dituntut untuk menjadi lebih mandiri,hidup lebih mengenal diri sendiri,masa ketika kita merasakan apa itu cinta,apa itu sayang, dan apa itu rasa saling menyukai, rasa saling berbagi, rasa saling mengasihi, rasa kebersamaan dan kekeluargaan yang mungkin tak akan terulang untuk kedua kalinya,masa di saat kita menikmati indahnya menjadi seorang remaja dengan penampilan menarik perhatian orang lain, dan masa saat kita menentukan kelak ingin menjadi apa dimasa mendatang.
Pertemanan, persahabatan, dan kisah cinta semuanya kita alami dimasa ini. Masa yang sungguh indah masa-masa sekolah. Canda tawa,kebahagiaan, keceriaan, menghiasi hari-hari ku. Teman, sahabat selalu membuat aku tersenyum, menemani saat sepi, selalu berbagi tanpa pamrih, selalu ada saat aku membutuhkan.
Berjalannya waktu menjadikanku semakin mengenal, semakin dekat, semakin memahami satu sama lain. Kadang saat aku tidak bisa memecahkan masalah atau menceritakan suatu rahasia dengan keluarga, aku bisa menceritakan masalah yang aku alami dengan teman atau sahabat. Kepercayaan yang selalu aku tanamkan dalam persahabatan.
Terkadang aku menyadari, sebuah pertemuan pasti diakhiri dengan perpisahan. Hari demi hari yang dilewati,yang dilalui bersama, sampai akhirnya aku harus menghadapi Ujian Akhir Nasional. Kita harus bersama-sama melewatinya agar semua bisa lulus, perjuangan yabng dialami tidak akan sia-sia jika kita melakukannya dengan sungguh-sungguh.
Canda, tawa, keceriaan, kebahagiaan yang dialami mungkin akan menjadi sebuah kenangan, kenangan yang sangat indah. Sulit dengan sekejap mata melupakan kenangan-kenangan yang telah terlewati bersama.
Tangisan kebahagiaan menghiasi semua anak-anak saat semua dinyatakan lulus, perasaan takut, sedih, gugup, cemas, semuanya hilang saat semua dinyatakan lulus dengan nilai yang memuaskan. Senang sekali rasanya saat bisa melepaskan identitas sebagai siswa sekolah.
Tangisan sedihpun juga juga saya alami ketika aku sadar bahwa aku harus berpisah dengan sahabat-sahabatku. Tidak mungkin selama-lamanya akan bersama,sangat berat melepaskan semua kenangan dan semua sahabat-sahabat saat masih sekolah.
Ketika kita dinyatakan lulus, diterima di perguruan tinggi, dan menyandang status mahasiswa, terasa sangat berbeda sat masih menjadi seorang siswa. Aku bukan anak kecil yang tumbuh menjadi remaja, tetapi kita adalah seorng remaja yang tumbuh menjadi dewasa. Disini aku akan menentukan pilihan, minat dan kemauan yang diinginkan. Sikap dan perilaku bukan seperti anak kecil lagi, aku harus bisa beradaptasi dengan lingkungan sekitar. Perubahan pasti dialami saat menjadi seorang mahasiswa.
Aku berjanji “AKU HARUS MENJADI ORANG SUKSES,KARENA SEMUA ORANG BERHAK UTUK SUKSES”

0 komentar:

Posting Komentar

  © NOME DO SEU BLOG

Design by Emporium Digital