Manusia dan Ideologi
Ideologi adalah segala sesuatu yang dijadikan sebagai pusat landasan perilaku, dan tujuan hidup manusia. Ideologi merupakan landasan gerak perbuatan manusia, dengan kata lain ideologi merupakan bentuk pilihan dan puncak tujuan manusia. Setiap manusia akan menjalin interaksi hubungan sosial kemasyarakatan berdasarkan ideologi yang dianutnya. Kecenderungan pada ideologi saat ini merupakan hal penting karena manusia akan berusaha dan bersabar atas segala penderitaan dan kesulitan yang dihadapinya untuk sampai pada tujuan dan cita-cita ideologisnya.
Salah satu kekhususan ideologi adalah manusia, sadar atau tak sadar, membandingkan segala fenomena dan perkara dengannya bahkan menjadikannya tolak ukur dalam menimbang dan mengkaji nilai-nilai yang berhubungan dengan realita kehidupannya. Sebagai contoh, seseorang yang meletakkan ilmu sebagai nilai penting dalam kehidupannya, maka manusia yang paling berharga menurutnya adalah manusia yang paling banyak ilmu dan pengetahuannya, dalam hal ini tidak dibedakan bahwa ilmunya bermanfaat bagi kemanusiaan atau tidak. Atau seseorang yang menempatkan pelayanan terhadap orang lain sebagai ideologinya, dengan demikian ia akan menilai orang lain sesuai dengan kualitas pelayanannya kepada manusia, manusia yang paling terhormat dan berharga dalam pandangannya adalah orang yang khidmatnya pada manusia paling banyak dan berkualitas.
1. Nilai kehidupan manusia yang terletak dalam Ideologi
Kehidupan manusia tanpa ideologi seperti hidup tanpa arah dan tujuan. Mayoritas manusia yang menganggap bahwa hidup ini tidak mempunyai tujuan disebabkan karena mereka belum mendapatkan suatu penjelasan rasional dari tujuan kehidupan.
Seseorang yang tidak memiliki ideologi yang rasional pasti akan merasakan beban yang sangat berat dalam menjalani hidup ini. Manusia yang tidak mempunyai tujuan dalam kehidupannya seperti seorang yang tersesat di tengah jalan tanpa mengetahui arah kemana ia akan pergi beranjak. Sebuah ideologi dapat memberikan harapan kepada manusia dan dengan harapan tersebut manusia bisa mendapatkan pandangan dalam kehidupannya sendiri. Dengan ideologi manusia dapat berkhidmat lebih besar kepada kemanusiaan serta dapat memperoleh nilai-nilai yang lebih tinggi dari sekedar makan, tidur, pakaian dan bersenang-senang.
2. Keterkaitan antara Manusia dan Ideologi
Setiap manusia pasti menginginkan kesempurnaan dalam hidupnya. Sebagai contoh, seorang mahasiswa baru yang belajar di universitas ingin cepat menyelesaikan tugas akhirnya dan ingin segera melanjutkan kerja, karena ia ingin segera menginprstasikan ilmu yang ia dapat saat kuliah
Dari semua itu dapat disimpulkan bahwa pertama, setiap individu manusia mempunyai kecenderungan pada kesempurnaan. Dalam hal ini, memang sangat bergantung kepada pengajaran dan pendidikan, pandangan dunia, lingkungan sosial, dan tingkat keilmuan, kecerdasan dan spiritual. Kedua, terdapat beberapa faktor dan sebab sebagai penghalang manusia dalam mencapai kesempurnaan, seperti seorang mahasiswa yang ingin melanjutkan kuliah kejenjang doctoral, tapi karena kendala keuangan akhirnya ia tak bisa meraih cita-citanya.
Setiap individu masing-masing memiliki ideologi, terkadang ideologi seseorang meliputi kekayaan materi, kekuasaan, ilmu, kecintaan, dan pelayanan kepada sesama manusia. Tidak diragukan bahwa pemihakan seseorang terhadap suatu ideologi tertentu dikarenakan manusia ingin mengantarkan dirinya kepada kesempurnaan. Sehingga dapat dikatakan bahwa kecenderungan manusia kepada kesempurnaan mendorong dan memotivasinya untuk memilih salah satu ideologi.
3. Ideologi, motivator manusia
Ideologi sebagai faktor penggerak seluruh potensi yang dimiliki manusia. Manusia mempunyai bakat, kemampuan dan potensi-potensi yang tak terbatas dan untuk mengaktualkan potensi-potensi tersebut membutuhkan sebuah penggerak. Penggerak ini memberikan motivasi dan kekuatan inspirasi kepada manusia sehingga seluruh potensinya menjadi aktual dan wujudnya menjadi sempurna.
kesimpulannya, pilihan ideologi bisa mengaktualkan potensi-potensi manusia yang merupakan bahan dasar bagi kesempurnaan wujud manusia itu sendiri.
4. Ideologi, Tolok Ukur Tujuan Hidup
Apabila manusia memiliki ideologi dan tujuan hidup yang benar dan rasional, maka kehidupan manusia niscaya akan sampai pada arah dan tujuan hakiki. Pemihakan manusia terhadap ideologi yang tepat akan memudahkan manusia dalam menentukan jalan hidup mereka untuk mencapai kesempurnaan karena ideologi dapat dijadikan sebagai tolok ukur dan petunjuk kebenaran.
5. Ideologi Merupakan Pengontrol
Salah satu fenomena yang terdapat dalam jiwa manusia adalah kecenderungan mengambil keuntungan dan manfaat. Dalam kecenderungan ini,berarti bahwa manusia senantiasa mencari keuntungan dan manfaat bagi dirinya sendiri dan terkadang untuk mewujudkannya mereka tidak ragu untuk merampas hak-hak orang lain tanpa perasaan malu. Kecenderungan manusia ini hadir dalam bentuk dan sifat yang beraneka ragam, menjadi titik perhatian dan bahan pembicaraan kaum psikolog. FREUD, psikolog barat terkenal, menamai fenomena itu dengan “aku” atau “ia” dan beranggapan bahwa “aku” ini berpijak pada kenikmatan dan kesenangan, yang mencangkup penyebab terwujudnya kesenangan dan kenikmatan untuk manusia akan membangkitkan kecenderungan egonya. Psikolog lain menyebut fenomena itu dengan “saya ingin” dan berkeyakinan bahwa keinginan manusia mempunyai daya tarik yang tidak terbatas. Dalam Islam fenomena ini disebut dengan “menyembah diri”.
Seluruh hukum, undang, dan peraturan tentang hak-hak dan kewajiban manusia yang tercipta dilatar belakangi untuk mengontrol dan mengatur keinginan manusia yang tak terhingga agar tercipta hubungan sosial kemasyarakatan yang adil dan beradab.
Untuk mengatur keinginan manusia yang tidak terbatas, ada yang menyatakan bahwa hal itu dapat dikontrol dengan perantaraan ilmu, yang lain beranggapan bahwa dapat dikendalikan dengan etika, dan sebagian berkesimpulan bahwa kecenderungan dan keinginan itu harus dimatikan karena tidak ada metode yang efektif yang dapat mengendalikan dan mengaturnya.
Etika sendiri hanyalah peraturan dan hukum yang berada di luar jiwa karena itu tidak mempunyai daya kontrol yang tetap dan esensial pada kecenderungan jiwa manusia.
6. Ideologi, Mewujudkan Keseimbangan Sosial
Peradaban dan budaya suatu masyarakat dikatakan tinggi dan cemerlang ketika memiliki ideologi. Setiap masyarakat berusaha mengarahkan masyarakatnya demi mencapai tujuan ideologi yang menjadi panutan mereka. Masyarakat yang tanpa ideologi akan kehilangan nilai lama – kelamaan akan mengalami kehancuran. Begitu banyak peradaban yang secara lahiriah sangat maju, tapi bila dilihat secara internal mereka mengalami benturan dan ketidakharmonisan, hal ini dikarenakan ideologi yang tepat tidak dapat teraplikasi pada seluruh bagian masyarakat.
7. Ideologi dan Kedudukan Manusia di Alam Semesta
Manusia senantiasa ingin mengetahui apa posisi dan kedudukannya di alam semesta ini, dari mana mereka datang, kemana mereka akan pergi, kenapa hidup di dunia ini, dan mengapa mesti meninggalkan dunia ini. Untuk memahami masalah tersebut, manusia memerlukan pandangan dunia dan ideologi yang benar. Tidak semua ideologi di dunia ini mampu memberikan solusi atas keseluruhan persoalan yang dihadapi manusia, dengan demikian seharusnya manusia bersungguh-sungguh dalam mengkaji ideologi-ideologi yang ada
8. Ideologi dan Persatuan Bangsa-Bangsa
Penderitaan akan meliputi dunia ini apabila tidak terwujud persatuan antar bangsa. Selain dibutuhkan di antara bangsa-bangsa yang ada, diperlukan juga di antara individu-individu dalam masyarakat atau kelompok. Persoalan hidup akan lebih sulit untuk diselesaikan tanpa adanya persatuan, karena tanpanya tiap individu akan memikirkan keinginannya sendiri tanpa memperhatikan akibat yang akan ditimbulkan oleh keiginannya itu.
Kelompok masyarakat yang hidup dalam lingkungan bahasa, suku, tempat, dan kebangsaan yang sama tak mampu menyambung tali persatuan di antara mereka, bahkan banyak bangsa – bangsa yang memiliki bahasa yang sama tetapi saling berperang dan menjajah satu sama lain. Dengan demikian, satu-satunya faktor yang dapat menyatukannya adalah ideologi. Ideologi diyakini akan mengarah pada kesempurnaan, karena dapat menciptakan keharmonisan dan kerjasama.
Ideologi Pancasila dalam kehidupan Manusia
Pancasila merupakan dasar dan landasan utama ideologi Negara Kesatuan Republik Indonesia yang harus dan wajib ditaati oleh semua Warga Negara Indonesia dan tentunya wajib di amalkan kelima pilarnya tersebut.
Sila pertama “Ketuhanan Yang Maha Esa” merupakan suatu keharusan bagi setiap manusia untuk memiliki keyakinan dan mengakui adanya Tuhan.
Sila Kedua “Kemanusiaan yang adil dan beradab” manusia Indonesia diharapkan menjadi pribadi yang humanis .Dan manusia ditempatkan sesuai harkatnya.
Sila ketiga” Persatuan Indonesia” menjadikan manusia yang berjiwa nasionalis dan berani untuk maju.
Sila keempat “Kemasyarakatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan” Setiap manusia pasti mempunyai keinginan mengemukakan pendapat dalam hal ini sila keempat mengatur menjadikan manusia yang demokratis.
Sila kelima “Keadilan Sosial bagi seluruh rakyat Indonesia” manusia Indonesia diharapkan menjadi masnusia yang adil terhadap siapapun.
0 komentar:
Posting Komentar